logo
Silakan Login untuk berbelanja. jika anda belum terdaftar menjadi member , silahkan daftar terlebih dahulu

SURGA SANG PRAMURIA

SURGA SANG PRAMURIA
Penulis : Ullan Pralihanta
ISBN : 978-602-7692-28-2
Tebal : 212 Halaman
Diskon : 35 %
Harga :

Rp.40.000,00

Rp.26.000,00

Penerbit : AG Publishing


Edisi Cetakan Kedua, Maret 2013.

Kisah tentang Rasti, perempuan dengan anugerah indah Tuhan yang melekat pada tubuhnya, satu dari sekian banyak wanita yang menjatuhkan pilihan terakhir saat menemukan jalan buntu: menjadi seorang pekerja seks komersial atau pramuria. Sebuah pilihan berat, yang membawanya pada kondisi termarjinalkan atas dasar kebobrokan moral: dihujat, dibenci, dan dianggap sampah tak berguna.

Rasti menukar harga dirinya kepada Mami Helena demi “membeli” hidup Galih, bocah laki-laki yang dihasilkan dari perbuatan terlarangnya bersama Johan. Leukemia, serta terdapatnya lubang kecil di antara sekat jantung Galih yang menyebabkan kebocoran di sana, membuat Rasti bertransformasi layaknya mesin uang yang harus bekerja lebih keras demi membiayai operasi Galih secepatnya.

“Kata Kakek itu, Galih nanti pindah rumah ke surga. Di surga nanti Galih nggak sakit lagi, Ma ...” kata bocah itu, sesaat setelah masa kritisnya. “Surga itu apa, Ma?”

Pertanyaan Galih memenuh sesak di kepala Rasti. Apa itu surga? Rasti hanya tahu, di sana tak ada orang yang bermandi dosa sepertinya. Belum tuntas menjawab tanya, sebuah kenyataan pahit kembali mendera batinnya, memupus segala asa, saat menerima vonis paling menakutkan sepanjang hidupnya.

Di tengah segala gundah, kehadiran Wibowo seperti benar-benar “dikirim” Tuhan khusus untuknya: pria tampan dan mapan yang meniupkan sepenggal asa, janji, dan membisikkan kata-kata cinta di telinganya. Wibowo-kah yang kelak menuntun dan menunjukkan Rasti jalan terang ke arah surga? Semudah itukah Wibowo melakukannya atas nama cinta dan rasa kemanusiaan? Sanggupkah tangan kokoh itu menghalau ancaman yang senantiasa mengintai Galih?

Bagaimana dengan Mami Helena, relakah dia kehilangan satu “tambang emas” peliharaannya? Bagaimana pula dengan Johan, benarkah dia menyadari kekhilafannya mencampakkan Rasti ke lembah hitam?

Satu hal yang pasti … mampukah Rasti melihat surga-Nya? Layakkah ia berada di sana? Surga macam apa yang pantas untuknya?

 


Review