Setegar Batu Karang Seindah Senja Sore
Rp. 78,000
| : | |
| : 978-623-5283-73-9 | |
| : Phoenix Publisher | |
| : 2023 | |
| : Setegar Batu Karang Seindah Senja Sore | |
| : 530 | |
| : Indonesia | |
| : Indonesia |
Menjadi santri membuat kita tangguh dan kuat, dengan menjadi santri kita akan terus berjuang dan berjuang. Banggalah kalian yang pernah mengenyam menjadi santri. Santri adalah sumber generasi kehidupan Islam Rahmatan lil alamin di Indonesia.
Prof. Dr. Achmad Sani Supriyanto, S.E., M.Si. (Ketua Program Studi S2 Ekonomi Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang)
***
Buku yang menarik dengan cerita yang indah sarat makna. Highly recommended untuk dibaca supaya menjadi pribadi yang kuat dalam mengarungi kehidupan dan tegar menghadapi masalah, setegar batu karang.
Dr. Ny. Lailatul Qadariyah, S.H.I., M.E.I. (Dewan Pengasuh PP. Bustanul Ulum Sumenep dan Mantan Dekan Fakultas Ilmu Keislaman Universitas Trunojoyo Madura)
***
Seringkali prestasi terlahir dari tekanan dan ketidaknyamanan. Membaca buku ini akan mengantarkan kita berhusnuzan bahwa masalah bisa menjadi hikmah dan berkah.
Dr. Luthfi Hakim, S.S., M.Pd. (Dewan Pembina Yayasan Santri Cendekia, dosen Universitas Hasyim Asy’ari Jombang dan UIN Maliki Malang)
***
Hikmah dan motivasi memang beda definisi, akan tetapi keduanya saling bersinergi. Orang yang mendapatkan hikmah pasti akan termotivasi dan orang yang termotivasi berarti telah menangkap hikmah dalam hati. Nah, kedua sisi itu tersaji sempurna dalam buku ini.
KH. Izzul Muttaqin, S.Th.I., M.Th.I. (Ketua Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir Institut Ilmu Keislaman Annuqayah dan Dewan Pengasuh PP. Sabilul Huda Sumenep)
***
Saya merasa sangat senang dapat membaca buku ini. Ringan, sarat hikmah dan makna serta menggugah kesadaran. Buku ini juga membuka cakrawala dan keluasan hati kita dalam melihat pernak-pernik pendidikan. Semoga kehadiran buku ini bisa menjadi wasilah perubahan sikap yang lebih baik.
Dr. Ririn Eva Hidayati, S.Pd., M.Si. (Guru MAN 1 Kota Malang dan Ketua Yayasan Bakti Syukur Khodijah Jombang)
***
Setelah membaca buku ini, pikiran saya dejavu, kembali ke 17 tahun lalu di pondok pesantren, persis yang di rasakan oleh para penulis yang harus hidup jauh dari keluarga demi menuntut ilmu dan belajar hidup mandiri. Betapa indah mengenang masa-masa itu. Saya menikmati seluruh tulisan yang ada di buku ini.
Nyai Rabiatul Adawiyah S.H.I., M.H. (Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikam Kaliwates Jember)
