Mengenal Sudut Pandang dalam Sebuah Cerita

Category : Berita

Sudut pandang atau point of view (POV) menjadi hal penting yang tidak boleh luput ketika menulis cerita. Sudut pandang sangat berpengaruh pada keseluruhan alur cerita. Karena itu, banyak hal yang perlu dieksplorasi sebelum menentukan pilihan penggunaan sudut pandang cerita.
Secara sederhana, sudut pandang atau point of view adalah cara penulis menampilkan cerita dari tokohnya. Bisa juga disebut sebagai titik kisah yang menjadi penempatan dan posisi pengarang dalam cerita. Titik kisah ini terbagi menjadi empat, yaitu:
Pertama, pengarang sebagai tokoh. Kedua, pengarang sebagai tokoh sampingan. Ketiga, pengarang sebagai orang ketiga. Keempat, pengarang sebagai narator atau pemain.
Sudut pandang yang berperan sebagai pusat narasi yang menentukan corak dan gaya cerita. Jika sudut pandang berubah, maka detail-detail cerita yang dipilih nantinya juga akan berbeda.
Berikut adalah beberapa sudut pandang yang sering digunakan sebagai teknik dalam penulisan cerita.
Sudut pandang orang pertama
Sudut pandang orang pertama dapat dirasakan dari salah satu tokoh dengan penggunaan gaya tutur Aku, Saya, Kami. Sudut pandang ini tidak bisa menjelajahi sudut pandang tokoh lainnya. Oleh karena itu, pendapat mengenai tokoh lain, bergantung pada cara tokoh pertama memandangnya. Namun, seiring berjalan waktu, mulai muncul beberapa novel yang bercerita dari sudut pandang semua tokoh yang ada.
Sudut pandang orang ketiga
Pada sudut pandang orang ketiga, sudut pandang berada ditangan penulis untuk bercerita secara adil pada semua tokoh. Sudut pandang ini tidak memihak pada salah satu tokoh. Adapun interaksi yang terjadi antar tokoh murni karena proses di antara mereka, bukan merupakan pendapat dari tokoh lainnya.
Sudut pandang orang kedua
Sudut pandang orang kedua sangat jarang ditemui dalam karya fiksi. Sudut pandang ini mengharuskan penulis memahami segala tingkah laku “Kamu” sebagai tokoh utama.
Sudut pandang ini sering dipakai pada surat, pidato, surat bisnis, atau tulisan non fiksi lainnya. Jenis sudut pandang ini juga biasa ditemukan di buku-buku motivasi dan inspirasi.
Sebagai contoh dalam menulis buku fiksi, baik cerpen atau novel. Kita sebagai penulis harus benar-benar selektif memilih sudut pandang
Kebanyakan penulis menggunakan teknik menulis sudut pandang orang ketiga jika menulis hal yang sifatnya murni berupa karangan. Walaupun ada juga yang menggunakan sudut pandang orang pertama.
 
Apabila kamu ingin menerbitkan buku dengan mudah dan murah, Silahkan salin dan search link berikut ini https://linktr.ee/percetakanaglitera
Sudut pandang atau point of view (POV) menjadi hal penting yang tidak boleh luput ketika menulis cerita. Sudut pandang sangat berpengaruh pada keseluruhan alur cerita. Karena itu, banyak hal yang perlu dieksplorasi sebelum menentukan pilihan penggunaan sudut pandang cerita.
Secara sederhana, sudut pandang atau point of view adalah cara penulis menampilkan cerita dari tokohnya. Bisa juga disebut sebagai titik kisah yang menjadi penempatan dan posisi pengarang dalam cerita. Titik kisah ini terbagi menjadi empat, yaitu:
Pertama, pengarang sebagai tokoh. Kedua, pengarang sebagai tokoh sampingan. Ketiga, pengarang sebagai orang ketiga. Keempat, pengarang sebagai narator atau pemain.
Sudut pandang yang berperan sebagai pusat narasi yang menentukan corak dan gaya cerita. Jika sudut pandang berubah, maka detail-detail cerita yang dipilih nantinya juga akan berbeda.
Berikut adalah beberapa sudut pandang yang sering digunakan sebagai teknik dalam penulisan cerita.
Sudut pandang orang pertama
Sudut pandang orang pertama dapat dirasakan dari salah satu tokoh dengan penggunaan gaya tutur Aku, Saya, Kami. Sudut pandang ini tidak bisa menjelajahi sudut pandang tokoh lainnya. Oleh karena itu, pendapat mengenai tokoh lain, bergantung pada cara tokoh pertama memandangnya. Namun, seiring berjalan waktu, mulai muncul beberapa novel yang bercerita dari sudut pandang semua tokoh yang ada.
Sudut pandang orang ketiga
Pada sudut pandang orang ketiga, sudut pandang berada ditangan penulis untuk bercerita secara adil pada semua tokoh. Sudut pandang ini tidak memihak pada salah satu tokoh. Adapun interaksi yang terjadi antar tokoh murni karena proses di antara mereka, bukan merupakan pendapat dari tokoh lainnya.
Sudut pandang orang kedua
Sudut pandang orang kedua sangat jarang ditemui dalam karya fiksi. Sudut pandang ini mengharuskan penulis memahami segala tingkah laku “Kamu” sebagai tokoh utama.
Sudut pandang ini sering dipakai pada surat, pidato, surat bisnis, atau tulisan non fiksi lainnya. Jenis sudut pandang ini juga biasa ditemukan di buku-buku motivasi dan inspirasi.
Sebagai contoh dalam menulis buku fiksi, baik cerpen atau novel. Kita sebagai penulis harus benar-benar selektif memilih sudut pandang
Kebanyakan penulis menggunakan teknik menulis sudut pandang orang ketiga jika menulis hal yang sifatnya murni berupa karangan. Walaupun ada juga yang menggunakan sudut pandang orang pertama.
 
Apabila kamu ingin menerbitkan buku dengan mudah dan murah, Silahkan salin dan search link berikut ini https://linktr.ee/percetakanaglitera