DANGHYANG
Rp. 35,000
: Doni Apriyanto | |
: 978-602-1371-96-1 | |
: AG LITERA | |
: 2014 | |
: DANGHYANG | |
: 138 |
Kakinya menjuntai, semantara tangannya terus menjulur ke hadap seikat boneka kain yang teranduh di atas lantai. Pada boneka kain itu lalu sebuah belati ia hunuskan tepat pada bagian kepala, terus begitu hingga tampak koyak pada seluruhnya.
“Demi Tuhan, kubiarkan kau menelan segala sumpah serapahmu! Lihatlah akibatnya nanti!” bentaknya bengis.
Ia kemudian menaburkan segenggam kembang pada belanga berisi air keruh yang pekat. Baunya begitu tajam sampai menusuk hidung. Sambil terus mengaduknya, ia celupkan boneka kain itu sampai-sampai tiada.
Membaca kumpulan cerpen Danghyang seperti berjalan di pantai, tak mau cepat berlalu dan ingin memperhatikan tiap detail alurnya, menikmati nuansa debur larik puisi yang penulis selipkan pada beberapa cerita. Dan pada akhirnya ada setetes kepedulian penulis yang bisa pembaca ambil dari sana. Buku dengan karya yang menjadi cikal bakal warna baru sastra Indonesia.
(Ade J.Asnira, Penulis Novel Segel Lima Elemen).
Kumpulan cerpen Danghyang karya Doni Aprianto memadukan unsur lokalitas dengan mitologi. Ritual dalam penceritaan terkesan komatkamit mbah dukun membaca syair. Daya tarik semacam inilah yang menarik untuk dibaca....
(Taufik Samantamuh, Presiden Kubah Budaya)
Penulis ini benar-benar penyair hebat. Bahasanya benar-benar tidak bisa dikatakan ringan. Saya awalnya tidak suka membaca cerpen atau kumpulannya. Tapi membaca buku ini bikin nagi. Suka!!
(Sinar Yunita, Penulis Novel)