JAWI-JAWI
Rp. 65,000
| : Muhammad Muhsin Lahajji | |
| : 978-602-1371-81-7 | |
| : AG Litera | |
| : 2014 | |
| : JAWI-JAWI | |
| : 338 | |
| : Indonesian | |
| : Indonesia |
“Am dak mau lagi beternak jawi, Am dak mau beternak sapi pak”
Apak menghela napas, kemudian merapikan karung-karung di sudut rumah. Apak mendekatiku dan menatap berat kepadaku.
“Tahu kenapa apak memberimu jawi? Tanya apak, aku menggeleng.
Sejurus kemudian kulihat apak tersenyum, lalu ia menutup mata sembari menghirup napas sedalam yang ia bisa.
“Tahu apa kesamaan di antara nabi-nabi Allah? Kembali apak bertanya “Semua nabi tanpa terkecuali, mereka adalah seorang pengembala”
“Apa? Semua? Tanpa terkecuali? Begitu juga dengan Nabi Muhammad?” Tanyaku.
“Ya, tak terkecuali Nabi Muhammad, beliau adalah seorang pengembala. Lalu tahukah kamu apa filosofinya tentang menjadi pengembala itu?. Mengapa Allah menjadikan seluruh nabi sebagai pengembala?” Aku menggeleng ternganga.
Amran tak tahan lagi karena di ejek Telo teman sekolahnya sebagai seorang pengembala sapi. “Amran Jawi ... Amran Jawi ...,” sindir Telo. Tapi apak menasehati agar tetap bertahan dan menjalaninya dengan ikhlas. Karena dengan cara inilah apak hendak mempersiapkan ia agar kelak menjadi manusia hebat.
Novel Trilogi Jawi-Jawi menawarkan sensasi yang berbeda ketika kita membuka lembaran demi lembaran dalam setiap kisahnya. Ikuti perjalanan Amran dalam mencari makna mengapa apaknya meminta ia untuk menjadi pengembala. Bertemu orang-orang hebat, walau di mata masyarakat mereka dianggap gila. Perjalanannya hingga mengantar ia ke depan Ka'bah, tempat dimana menjadi impiannya selama ini.
