Matahari mulai terik,
tapi dia masih memandangku dengan matanya yang sayu,
dari balik kaca jendela.
Nafsu makanku jadi sedikit berkurang mendapat pandangan darinya.
Tapi ketika kulihat senyumnya, dia seolah tak asing bagiku.
Senyum itu adalah senyum yang sangat kurindukan...
Sebenarnya siapa dia?
Mengapa dia memandangiku terus?
Mengapa senyumnya juga tak asing bagiku?
Temukan jawabannya dalam buku
There are no reviews for this Book.
There are no comments for this Book.
You must log in to post a comment.
Log in