Semakin dia berpikir. Nafasnya semakin memburu waktu seolah memperdengarkan kepada dunia bahwa dia masih hidup. Walau dia merasa tak ada guna lagi baginya untuk hidup. Hidupnya sudah tamat. Tamat. Tamat. Ya, dia sudah mati.Semakin dia berpikir. Nafasnya semakin memburu waktu seolah memperdengarkan kepada dunia bahwa dia masih hidup. Walau dia merasa tak ada guna lagi baginya untuk hidup. Hidupnya sudah tamat. Tamat. Tamat. Ya, dia sudah mati.
“Aku sudah tamat," bisiknya berkali-kali sebelum dia mengambil langkah berikutnya yang membuatnya benar-benar berdiri di atas udara.
Slaaaapppp… Gelap gulita.
Tuan, terjatuh sekali tidak akan mem(bawa)mu berada di posisi paling bawa(h) jika kau kembali bangun.
-Bawa(h) - Einid Shandy
There are no reviews for this Book.
There are no comments for this Book.
You must log in to post a comment.
Log in